Museum Teknologi Komunikasi Pertama di Indonesia

 



Pada Juma’t 15 Oktober 2021 kemarin, kami berkunjung ke Museum Teknoform di STIKOM Surabaya. Museum ini terletak di Jl. Kedung Baruk 98, Surabaya. Kami kira museum ini sangat menarik karena museum ini menyajikan teknologi-teknologi komunikasi dari masa ke masa. Museum ini men-display benda-benda teknologi yang berevolusi dari zaman ke zaman.

Benda-benda teknologi pada masa sekarang yang kita kira adalah barang-barang biasa saja, sesungguhnya memiliki sejarah yang panjang. Misalnya, kita sekarang dapat memindah-mindah file data dengan mudah dan berkapasitas besar dengan menggunakan flashdisk atau harddisk, bahkan sekarang sudah ada cloud storage. Tetapi, apakah kita pernah membayangkan bertahun-tahun lalu saat kita atau generasi sebelum kita yang masih menggunakan disket atau floppy disk yang kapasitasnya sangat kecil.

Kita sekarang bermain game dengan mudah pada gawai pintar kita seperti mobile legend atau PUBG. Tetapi, apakah kita pernah membayangkan kembali saat kita masih bermain game snake atau batu bata pada hape Nokia jadul kita?

Dalam alat hitung misalnya, sebelum adanya kalkulator yang canggih (bahkan sekarang sudah ada aplikasi kalkulator di hape), manusia menggunakan sempoa. 

Sebelum adanya radio yang sudah tersedia pada hape kita atau dashboard mobil, dahulu radio bersuara berisik dan sulit sekali menemukan sinyal. Sebelum adanya TV analog dengan ukuran serba besar seperti sekarang, dahulu kala, TV masih berwarna hitam-putih penuh semut dan hanya seorang lurah yang mampu membelinya. Tidak seperti sekarang, ketika hampir tiap rumah sudah memiliki televisi.

Sebelum adanya laptop, notebook atau tablet yang semakin tipis dan mudah dibawa ke mana-mana, dalam mengetik sesuatu, kita dahulu menggunakan mesin tik cetak-cetek yang bersuara berisik, perlu digeser kanan-kiri, dan tulisan tidak dapat dihapus.

Sebelum adanya PS 5 dengan tokoh-tokoh yang sangat mirip dengan bentuk asli manusia, kita masih memakai PS 1 yang sangat lambat dan tokoh manusianya sangat tidak beraturan.

Nah, Museum Teknoform Surabaya ini merekam perkembangan teknologi komunikasi mulai dari mesin ketik, radio, televisi, telepon, hape, PC komputer, flashdisk, hingga playstation. Bahwa perkembangan teknologi tidak berjalan dengan mudah, tetapi berjalan tahap demi tahap. Dan perkembangan teknologi sangat memudahkan manusia dalam beraktivitas dan berkegiatan sehari-hari.

Museum ini mengamini adagium age does matters. Bahwa hal-hal yang kita anggap biasa saja pada masa kita seperti hape tut-tit-tut, akan menjadi barang langka dan pembelajaran yang sangat berharga bagi anak-anak dan cucu-cucu kita kelak. 

Sungguh, atas nama edukasi, museum ini sangat menarik untuk dikunjungi!



                                                                             Surabaya, 15 Oktober 2021

Komentar

Postingan Populer